Tuhan Menghargai Iman Kita (Markus 10:46-52)
- timotiustabe
- Mar 22, 2024
- 2 min read

Teman-teman, teks Markus 10 ayat 46 sampai 52 menceritakan tentang seorang buta bernama Bartimeus yang disembuhkan dari kebutaannya setelah bertemu dengan Yesus. Kejadian tersebut bermula ketika Yesus, murid-murid, dan orang banyak sedang melakukan perjalanan di Yerikho, kemudian Bartimeus mengetahui hal tersebut. Bartimeus pun berseru memanggil Yesus sebagai Anak Daud, yang akhrinya membuat langkah Yesus terhenti dan meminta untuk memanggil Bartimeus untuk bertemu dengan-Nya. Ketika bertemu dengan Bartimeus, Yesus bertanya apa yang dapat diperbuat kepadanya, dan ia meminta agar dapat melihat. Kemudian Yesus berkata kepadanya ”Pergilah, imanmu menyelamatkan engkau.” (Ay 52).
Pernyataan Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana Yesus menghargai iman dari Bartimeus. Imannya terlihat dari tindakannya. Mulai dari kesungguhannya untuk memanggil Yesus, bahkan ketika orang-orang menyruhnya untuk diam. Kemudian kesungguhan imannya juga terpancar dari bagaimana ia meminta sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa, yaitu menyembuhkannya dari kebutaannya. Hingga akhirnya ketika Tuhan Yesus dapat berkata imannya yang menyelamatkannya, terlihat bahwa Tuhan Yesus paham betul keyakinan yang ada dalam diri Bartimeus.
Sebagaimana Bartimeus hidup dalam kebutaannya, kita semua sangat mungkin sedang hidup dengan pergumulan yang tidak mampu kita selesaikan dengan kemampuan kita sendiri. Bartimeus menunjukkan bagaimana seharusnya kita membawa pergumulan yang tidak mampu kita selesaikan itu kepada Tuhan. Ketika dalam ukuran manusia kita merasa pergumulan kita terlihat sulit untuk diatasi, marilah kita mempercayakan hal itu kepada Tuhan yang maha kuasa, seperti Bartimeus. Keyakinan Bartimeus bukan karena besar atau kecilnya masalah yang ia miliki, tetapi karena ia paham betul kepada siapa ia meminta pertolongan.
Keyakinan iman Bartimeus mendorongnya untuk berteriak beberapa kali, sebelum akhirnya Yesus mendengarnya dan ia dapat menyampaikan permohonannya kepada Tuhan. Namun bagi kita, hambatan seperti itu tidak lagi kita hadapi. Kita dapat menyampaikan permohonan kita melalui doa kita kepada-Nya. Ia mendengar kita, mendengar teriakan kita dalam doa. Mari terus berserah kepada Tuhan dengan penuh iman.
留言