top of page
Search

Mari Beraksi, ketika Lebih Banyak yang Tak Peduli! (Yehezkiel 22:30)



Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.”

Yehezkiel 22:30


Kesadaran akan dunia sekitar yang sudah sedemikian rusak sepertinya merupakan isi pikiran segelintir orang Kristen. Dari segelintir orang yang menyadari kondisi miris tersebut, sedikit pula yang memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik. Dari segelintir orang Kristen yang mulai memperbaiki diri, hanya segelintir pula yang mulai menggandeng sesama untuk memulai gerakan perubahan. Masa depan dunia saat ini ditentukan oleh golongan “segelintir” tersebut.


Gerakan perubahan adalah apa yang seharusnya mulai digumulkan, sebagai tindakan nyata dari kesadaran akan kebobrokan dunia. Namun, ada wacana tanpa tindakan nyata saja sudah syukur. Inilah fenomena yang ada, di mana satu langkah benar dari satu orang saja sepertinya sudah merupakan progres yang sangat baik.


Pentingnya kerinduan dan tindakan tidak semata-mata karena tindakan manusia adalah jawaban dari permasalahan manusia. Kita tidak dapat menanggung beban dunia ini, dunia tidak dapat kita selamatkan melalui tindakan kita. Tuhanlah yang melakukan perubahan radikal yang dapat memberi penyelesaian masalah sejati manusia. Namun sangat miris bila melihat bahwa dunia pun sepertinya hidup seperti tidak membutuhkan pertolongan.


Dalam kebobrokan umat-Nya, Allah menyatakan nubuat-Nya kepada Yehezkiel dalam Yehezkiel 22:30 dengan bunyi “Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.” Teks ini adalah pernyataan Allah yang sepertinya merasa “greget” dengan situasi yang bobrok saat itu. Bahkan Tuhan saat itu tidak menemui satu orang pun yang memiliki urgensi dan pemikiran untuk membenahi kebobrokan umat Allah saat itu.


Sangat mungkin saat ini Tuhan bukan tidak mampu atau tidak mau menyatakan kuasa pemulihan-Nya bagi dunia saat ini. Namun bisa saja dia menunggu kita memulai sesuatu. Bukan berarti kitalah inisiator atau pemegang kunci pemulihan, tetapi sebagai respons dan bukti bahwa memang secara sadar kita memerlukan pemulihan dari Allah. Saat ini, sangat mungkin pemulihan dahsyat Tuhan akan mulai nyata dimulainya niatan kita memberi diri untuk memulihkan dunia. Maka, marilah kita mulai melakukan sesuatu.


Memikirkan dengan matang strategi atau rencana dalam memulai hal baik memanglah tidak salah. Tetapi karena kita tahu Allah adalah pemegang kendali, maka kita akan selalu punya alasan yang cukup untuk memberi diri dan mulai bertindak. Langkah pertama yang tidak akan pernah salah dalam memulai perubahan adalah berdoa dan menyatakan kesiapan untuk Tuhan pakai dalam menyatakan pemulihan-Nya atas dunia. Mari kita mulai dengan doa dan berserah, Tuhan akan menyatakan hal yang besar bagi setiap orang yang mau dan memberi diri untuk dipakai-Nya.

 

Mari mulai gerakan perubahan, Tuhan beserta kita!

 
 
 

Comments


  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn

©2021 by Aku.nulis. Proudly created with Wix.com

bottom of page